Playlist

Rabu, 01 Juli 2015

Upaya Menjadikan Negara Indonesia Menjadi Lebih Baik

   Dilihat dari judul postingan kali ini, gue akan membahas tentang upaya-upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. Well, sesungguhnya gue masih terlalu kecil untuk mengurusi urusan kayak begituan. Tapi kalo ditanya apa pendapat atau ide gue, gue cuman pingin pemerintah lebih merhatiin rakyat kalangan bawah, terutama para tunawisma yang kadang kala harus meminta-minta untuk sekedar mengisi perut mereka, buka kadang kala lagi sih namanya -____-

   Jadi, hari ini setelah selesai aplikom gue seperti biasa nongkrong di lantai bawah gedung ICT buat ngerjain tugas sama teman-teman. Pas gue dan teman gue mau beberes barang tiba-tiba datang anak kecil sekitar 3-4 orang ngasih amplop ke tiap-tiap orang yang lagi duduk di sana, termasuk gue dan teman gue. Sambil memandangi amplop yang tulisannya kalo gak salah "berilah seikhlasnya untuk makan" dengan tampang cengo, gue memasukkan selembar uang ke dalam amplop tersebut. 

Tutorial Membuat Blog

Di postingan kali ini gue akan membahas tutorial membuat blog buat kalian yang belum punya blog.

  1. Hal pertama yang harus kamu persiapkan tentunya adalah Email dari Google, atau kita sering menyingkatnya Gmail.

  2. Setelah kamu menyiapkan Akun Gmail yang akan kamu pakai untuk Membuat Blog, maka langkah selanjutnya tentu saja kita harus mengunjungi situs untuk membuat blog tersebut.

    Sesuai judul yang saya buat yaitu Membuat Blog di Blogger, maka disini kita akan mengunjungi situs http://www.blogger.com, walaupun blogger.com ini bukan satu-satunya tempat untuk membuat blog. Karena masih ada tempat untuk membuat blog lain, yang juga gratis, diantaranya adalah Wordpress dan livejournal, dll.

Perkembangan Teknologi

     Kalo ngomongin tentang teknologi gak akan ada habisnya, cuy. Hari ini kita ngomongin tentang betapa canggihnya smartphone samsung s5 besoknya udah keluar aja cuplikan buat samsung s6. Hari ini kita ngomongin betapa canggihnya smartwatch besoknya udah ada aja teknologi canggih lainnya seperti samsung gear VR yang bisa membawa kehidupan sebenarnya kedalam smartphone samsung s6 kaya iklannya samsung s6 berikut ini:

Abis liat video tadi gue cuman bisa cengo. gila ya, ada-ada aja sih ide manusia yang bisa bikin alat secanggih gitu. Salut.

Tentang Psikologi

    Pada postingan sebelumnya gue belum sempat ngejelasin jurusan apa yang gue ambil di UMM. Psikologi. Kenapa sih gue milih jurusan psikologi? Kenapa yaaaaaaa??? Entah kenapa dari sekian banyak jurusan di berbagai macam Fakultas di UMM gue memilih jurusan Psikologi. Gue juga gak tau dan pengen cari tau. Mungkin karena gue pingin mempelajari lebih dalam tentang karakteristik manusia? atau karena gue ingin lebih bisa memahami manusia lebih dalam? Intinya, saat pertama kali mendengar kata UMM trus buka website UMM, hati gue langsung tertuju ke jurusan Psikologi. hihihihihi

Buat yang pingin kuliah ngambil jurusan Psikologi, apalagi di UMM, baca dulu yuk postingan tentang psikologi kali ini. cusssss~

Sejarah Fakultas Psikologi UMM

     Program studi Psikologi didirikan pada tahun 1985 sebagai salah satu program/jurusan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. 1 tahun kemudian program studi ini menjadi Fakultas tersendiri dan memperoleh status TERDAFTAR dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SK nomor 0502/0/1986 tertanggal 28 Juli 1986. Tanggal SK ini ditetapkan sebagai berdirinya Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

     Pada tahun 1993 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang memperoleh status DIAKUI dengan SK Dirjen Dikti No. 177/Dikti/Kop/1993, tanggal 26 April 1993. 2 (dua) tahun berikutnya berstatus DISAMAKAN, yaitu pada tanggal 5 Juni 1995 dengan SK Dirjen Dikti No. 149/Dikti/Kop/1995. Dengan status DISAMAKAN ini maka Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dapat menyelenggarakan Ujian Negara sendiri/mandiri.
     Berdasarkan ketentuan kurikulum nasional, maka sejak 1993 Fakultas Psikologi tidak lagi memiliki jurusan-jurusan dan hanya menyelenggarakan satu program studi, yaitu program studi Psikologi. Sehubungan dengan ketentuan ini, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan Programs Studi Psikologi dengan peminatan :
(1) Psikologi Industri dan Organisasi,
(2) Psikologi Pendidikan,
(3) Psikologi Perkembangan,
(4) Psikologi Sosial,
(5) Psikologi Klinis
(6)Psikodiagnostik.

Sejarah Singkat UMM

    Akhirnya gue jadi anak kuliahan juga. Entah harus senang atau sedih, gue merasakan dua-duanya. Senang, karna ini awal hidup gue yang baru di kota orang, awal menuju masa depan gue. Sedih, karna gue harus berpisah dengan orangtua, teman-teman dan ..... kenangan #ea

Hmmm, buat teman-teman yang gak sengaja buka blog gue dan baca postingan ini, gue cuman mau ngasih tau gue sekarang kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang dan berstatus sebagai MABA. Karena gue kuliah di UMM, postingan kali ini gue ingin membahas sejarah singkat UMM. Check this out~

    Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

    Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1)Fakultas Ekonomi, (2)Fakultas Hukum, dan (3)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.

Kota Cantik Palangkaraya

    Palangkaraya, ternyata masih ada beberapa orang yang belum tau apa itu Palangkaraya. Makanankah? Minumankah? Desa? Kampung? atau apapun itu. Terbukti saat gue berkenalan dengan beberapa teman di dunia maya setiap ditanya "asal mana?" dan gue menjawab "Palangkaraya" ada beberapa respon kebingungan seperti "Palangkaraya? dimana tuh?" atau bahkan "di desa mana tuh?". Well, untuk memperjelas apa itu Palangkaraya mending kita simak sama-sama postingan kali ini.

   Kota Palangka Raya atau Palangkaraya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Dahulu dikenal dengan Palangkaraja (1957-1972). Kota ini memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km² (hasil sensus penduduk Indonesia 2010). Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau, dan Rakumpit.

Jumat, 03 April 2015

Chapter 9: I'm Geminian. Problem?

   Beruntunglah kalian para Geminian karna kali ini gue akan membahas sifat-sifat dari zodiak gemini. Tapi sebelumnya mesti diingat, postingan kali ini hanya sekedar untuk hiburan semata, jangan terlalu diambil pusing, gue juga gak percaya sama yang namanya ramalan dan semacamnya. Gue cuman senang aja baca karakteristik dan sifat dari zodiak dan semacamnya, bukan ramalan loh ya. Kenapa gue senang baca sifat-sifat zodiak gitu soalnya gue ngerasa ada yang bisa memahami sifat gue. kaya misalnya gemini itu moody, kebetulan gue geminian dan kebetulan juga gue moody-an. kok bisa samaan ya? kan so sweet :’) he he he he



“Gemini, tanda dari si Kembar, memiliki dua karakter, kompleks dan kontradiktif. Di satu sisi mereka memiliki fleksibilitas, disisi lain mudah dipengaruhi. Bintang ini dihubungkan dengan Merkurius, planet yang melambangkan semangat muda, dan tentunya ini mewakili kebanggaan dan kesalahan yang sering dijumpai pada anak muda. Ketika mereka baik, mereka sangat atraktif; ketika mereka buruk mereka akan jauh lebih buruk. Seperti anak-anak mereka sangat 'hidup', dan bahagia, jika kondisi sesuai dengan mereka. Mereka mengambil aktifitas baru dengan antusias namun tidak konsisten, secara pasti mencari hal-hal baru. Bagi mereka hidup adalah permainan yang harus penuh dengan hiburan. Hal ini membuat Gemini sulit dalam pengambilan keputusan dan bertindak tegas.

"Kemampuan mereka adalah menjadi sangat atraktif dan banyak yang menyukai mereka. Mereka terkenal sangat menyayangi, sopan, baik, murah hati dan memperhatikan mereka yang kesusahan  dengan berdiam diri malah akan menyebabkan karakteristik Gemini merasa tidak nyaman dalam hidupnya. Mereka biasanya dengan cepat belajar menggunakan sifat atraktifnya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam moment terbaik yang mereka hadapi mereka mungkin akan berjuang untuk jujur dan terbuka, tapi tetap kepentingan diri sendiri paling diutamakan. Namun jika kondisi tidak mendukung mereka, mereka akan bertindak seperti anak kecil. Seperti halnya anak kecil, mereka menuntut perhatian, pengakuan dan menghabiskan banyakan waktu, energi dan uang jika tidak mendapatkan apa yang mereka mau.  Mereka dapat menjadi tidak yakin terhadap diri sendiri, merasa khawatir dan sulit. Di sisi lain karakter mereka dapat membuat mereka menjadi dapat beradaptasi, menyesuaikan diri mereka untuk mengontrol dunia disekeliling mereka.

Kebanyakan Gemini memiliki kemauan keras, intusisi, dan terkadang kecerdasan yang tinggi. Mental dan energi yang mereka miliki merupakan modal untuk mendapatkan ilmu sejak muda, meskipun mereka tidak menyukai proses belajar. Kecerdasan yang mereka miliki biasanya kemampuan analisa yang kuat dan terkadang memberikan mereka kemampuan luar biasa untuk melihat dua sisi dari suatu keputusan yang sulit untuk diambil.


Kamis, 26 Februari 2015

Chapter 8: Is There Anything Wrong With Having A Hobby?


    Pernah gak sih kalian mikir hobi seseorang itu aneh hanya karena kalian gak pernah ngelakuin itu atau gak suka melakukan hal tersebut? Misalnya, kalian ngeliat seseorang yang suka ngupil lalu dicemilin trus lo mikir “njir jorok banget dah, apa enaknya coba? Kurang kerjaan”, pernah? Mungkin bagi kita yang gak pernah ngelakuin hal tersebut menganggap hal tersebut aneh dan ekstrem, tapi bagi orang yang merasa hal tersebut menyenangkan menganggap hal tersebut adalah hobi, why not? Well, ngupil sih lumrah tapi kalo abis itu dimakan ya aneh aja gitu. Eniwei, gue pernah (dengan tidak sengaja) ketelen upil, upil orang lagi :(. 

    Ceritanya gini, gue lagi asik tidur-tiduran di kasur sambil muter lagu dan nyanyi-nyanyi ga jelas.  Kakak gue datang lalu duduk di pinggiran kasur dan fokus sama handphonenya. Terlihat biasa aja, kan? Layaknya kakak dan adik yang sedang akur. Trus, ga sengaja gue ngelirik doi, masih tetap fokus sama handphonenya dan kali ini sambil ngupil. Masih biasa aja, kan? Gue juga sering gitu, kok. Nah, saat gue sedang asik-asiknya nyanyi dengan penuh penghayatan sampai tiba-tiba “pluk..” ada benda kecil yang masuk ke dalam mulut gue yang otomatis langsung ketelen, gue langsung bangkit dari posisi tidur-tiduran dengan tampang heran dan shock dan sedetik kemudian KZL  saat ngeliat kakak gue lari keluar kamar setelah meracuni gue. Asin. Abis itu, dia yang gue upilin. hahahaha

Sabtu, 21 Februari 2015

Chapter 7: Bad Habit?

   Setiap orang pasti punya setidaknya satu bahkan lebih kebiasaan buruk, kan?. Contohnya gue. Kebiasaan buruk gue adalah gue gabisa nahan ketawa atau hobi ngakak. Setiap ada apapun hal lucu bahkan menurut orang biasa aja gue bisa ketawa. Well, kalo orang lagi ngelucu wajar kan kita ketawa? tapi gimana kalo suasana lagi serius trus tiba-tiba lo ketawa sendiri. Orang pasti mikir ada yang salah dari lo atau jangan-jangan lo sedang kerasukan. Gue pernah ngalamin hal tersebut, waktu itu pak Rudy sedang mengajar di kelas kami, as usual doi hobi banget nyari bahan percakapan atau cerita buat bikin orang ketawa mungkin karna doi tau kalo kita belajar terlalu serius juga bakalan jenuh. So, jadilah doi memberikan selingan cerita lucu di tiap pelajarannya. Waktu doi cerita hal lucu otomatis satu kelas ketawa ngakak termasuk gue yang kalo ketawa papan tulis di depan gue pun bisa ketelen. Lebar banget cuy, bahkan gue bisa sampe nangis sendiri dan bisa engap-engapan. Kalo udah gitu, ya gue balik diem kaya orang dongo lagi

   Nah waktu itu pak Rudy lagi ngebahas tentang bencong gitu, satu kelasan ngakak dong, of course. Pas kelas udah mulai serius dan pak Rudy mulai ngelanjutin mengajarnya, tiba-tiba gue ketawa ngakak sendiri karna waktu itu pikiran gue masih ke cerita ‘Bencong” doi. Sumpah gue gabisa nahan ketawa, gue juga gak ngerti kenapa. Pak Rudy tiba-tiba diam, satu kelasan diam,( tiba-tiba terdengar suara jangkrik dari kejauhan. Gak deng) gue masih asik ngakak dan berusaha buat nahan gelak tawa gue itu. Gue kira doi bakal marah eh taunya malah nyengir (Ir, ir. nasib baik dah lo). Dengan bersusah payah gue tahan gejolak tawa gue ini sambil ngos-ngosan. Jujur, ketawa itu olahraga yang melelahkan.



   Kasus 'ngakak tiba-tiba waktu lagi serius' tersebut masih belum seberapa. Gue pernah juga ketawa ngakak sambil mengendarai motor pas pulang sekolah. Pikiran gue emang selalu kemana-mana kalo lagi sendirian, dan kadang mikirin hal konyol yang menurut orang lajn biasa aja tapi menurut gue konyol banget. Sepanjang jalan gue ketawa trus senyum senyum gajelas. Untung kaca helm gue tutup terus :'')

   Dan kebiasaan buruk gue ini diperparah saat gue ngumpul bareng Feni dan Adis (dan kadang-kadang ada Ayun) gue bisa ngakak semampus mampusnya, selebar-lebarnya, senyaring-nyaringnya dan gue ga peduli orang orang bakal bilang ''mereka ini cewe tapi kok ngakaknya gitu'' dih sabodo yang ketawa gue ini. Fyi guys, menahan itu sesuatu hal yang menyakitkan secara lahir dan batin. Nahan ketawa, nahan marah, nahan tangisan, nahan pipis, nahan boker, nahan makan. Tahan aja terus sampe mampus. So, lepaskanlah selagi bisa dilepaskan :*



   Balik lagi ke topik awal, namanya juga kebiasaan berati sesuatu yang dilakukan berulang-ulang kan? Tapi kalo yang buruk dilakukan berulang-ulang siapa yang mau? Hmmmm

   Kebiasaan buruk itu misalnya kaya, lo itu dari kecil hobi garuk-garukin pantat trus tangan (bekas garukan tadi) lo ciumin baunya, dih zorok banget dan parahnya lagi lo dengan sadarnya tau tangan lo itu kena najis malah gamau nyuci tangan. Bayangin aja tangan lo itu dipake buat hal-hal lain kaya ngambil makanan, salaman sama orang, elus-elus muka pacar lo, dsb, udah berapa racun yang lo sebarin, kawan :(. Wkwkwk canda ah, gamungkin kan lo lo semua pada gitu, kalopun ada, hmmmmmmmmm. Hmmmmmm. Gue cuma bisa tersenyum ajah hmmmmm :). Kalo hal tersebut terulang terus setiap hari, berapa banyak orang yang sudah lo nodai, kawan :(. Kasian mereka. So, kalo mau garuk-garuk pantat lihat sikon dulu deh, kalo disekitar lo lagi gak ada orang boleh lah lo garuk-garuk sepuasnya sampe pantat lo ilang hiks. By the way, gue belum berani nyaranin kalian buat ngilangin kebiasaan buruk kalian tersebut karna gue sadar diri, gue masih belum bisa ngilangin kebiasaan buruk gue juga hiks

   Eniwei, ada kebiasaan yang sering kita lakukan yang ngebuat orang lain jadi kesel dan kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan buruk kita. misalnya, si A lagi kumpul sama teman-temannya, B, C, D dan E. Mereka lagi ngebicarain tentang rencana buat weekend yang akan datang nanti. Ketika A nanya “jadi, kalian setuju gak sama rencana ini?”. B ngejawab, “ya aku sih setuju”, disusul C “aku sih terserah”, dan disambung dengan D “terserah lo”, ditutup oleh E “au, serah”. Cukup ngeliat respon B, C, D dan E ini kita udah bisa tau perasaan dan ekspresi si A gondok beton -____-“. Yang bikin kesel itu karna jawaban ‘terserah’ yang ternyata udah sering A dengar dan pada akhirnya rencana mereka pun hanya menjadi wacana. Fyi guys, ‘terserah’ itu bukan jawaban, bukan juga kepastian melainkan respon singkat karna malas atau gak niat. Kalo tiap ditanya buat cari kepastian dan jawabanya ‘terserah’, ‘serah’, ‘gatau, terserah aja’ gitu aja terus sampe ladang gandum dihujani meteor coklat dan jadilah koko krunch -____- gak akan ada hasilnya, guys. Dan karna hal tersebut jadi kebiasaan, orang juga jadi males nanyain kepastian ke kalian. Tiati loh.

   Kebiasaan diatas tersebut bisa ngerugiin orang lain, kan? Ada juga nih kebiasaan buruk yang ngerugiin diri sendiri. Salah satunya kaya kebiasaan buruk gue yang suka ketawa itu wkwk. Nah, gue juga punya kebiasaan buruk lainnya yang ngerugiin diri gue sendiri tapi tetep aja gue lakuin, yaitu Bersin Ditahan. Iseng gue searching di google dengan keyword “menahan bersin bisa berbahaya” dan jeng jeng jeng. Deretan artikel pun bermunculan, berikut dampaknya:

1.                  Pembuluh darah di bagian putih mata akan pecah. Hal itu bisa menyebabkan memar pada bagian putih mata di sekitar iris.
2.                  Anda berisiko mengalami gangguan pendengaran atau vertigo karena tekanan udara yang masuk ke telinga bisa memecahkan gendang telinga atau cidera pada bagian dalam telinga.
3.                  Cidera pada diafragma.
4.                  Pembuluh darah pada otak akan melemah dan bisa pecah karena meningkatnya tekanan darah.

Dan seketika gue speechless, gila parah bener akibatnya. Jujur, gue sering banget nahan bersin di kelas, karna gue takut satu kelas kebanjiran air liur gue yang tiap bersin bisa sampe tumpe-tumpe. Nah, karna hal tersebut sering gue lakukan maka terciptalah kebiasaan buruk gue ini. Tapi, yang namanya juga kebiasaan susah banget buat diilangin hihihi

Well, sebenarnya banyak banget kebiasaan-kebiasaan yang sadar gak sadar merupakan kebiasaan buruk yang bisa ngerugiin orang lain dan diri kita sendiri, kaya menyepelekan sesuatu yang terus menerus dilakukan dan pada akhirnya saat lo menyesal karna menyepelekan hal tersebut, siapa yang mau disalahin? Kamu yang nyepelein sesuatu, aku yang tanggung jawab? Tinggal di kitanya aja harus gimana lagi.

Keep it as your bad habits or break it and make the better ones. Your Choice.


xoxo

Minggu, 15 Februari 2015

Chapter 6: Asikin Aja Lagi


Cie, yang kemarin ngecek kalender. Tanggal berapa mblo? 13a? Ngahaha becanda mulu ah si mblo. Eh iya, di kalender gue juga kemarin tanggal 13a hihihi samaan ya, mblo. Jadian yuk!








Tenang, jangan khawatir dan cemas begitu mukanya. Hidup jomblo juga gak selamanya membosankan.  Hmm, seharusnya saran ini gue sarankan minggu sebelumnya ya karna valentine udah berlalu begini apa mau dikata. Sebenarnya, gue pengin membuka lowongan pekerjaan buat para jomblo. Lumayan sampingan, dapat duit dan dapat imbasnya muahahaha.









Bisa diliat di brosur tersebut, ada beberapa paket ‘sewa aku... untuk valentinemu’ lumayan mblo. LUMAYAN. Yah tapi ya gitu, disamping valentine udah berlalu juga KAYA ADA AJA YANG MAU NYEWA ELU, MBLO.  Lu kan jomblo, udah pasti gak laku lah, kalo lo laku udah dari dulu kali lo ngga jomblo. Hahaha. Well,tapi buat yang tetep pengen nyoba (siapa tau khilaf) boleh lah dipersiapkan dirinya  buat taun depan yekan. Tapi tapi tapi buat yang pengen buka jasa ‘sewa aku’ selain di hari valentine bisa kok, bisa.



Minggu, 08 Februari 2015

Chapter 5: Then and Now

   Hmmmmm, kalo denger kata dulu bawaannya pengen ngeflashback mulu. Dulu, banyak banget cerita dan kenangan yang gue alamin. Tapi, entah kenapa tiap kali flashback ke jaman kecil dulu rasanya benar-benar menyenangkan. Rasanya gue dulu gak punya beban seberat sekarang. Pikiran gue dulu pun gak seribet sekarang. Dulu, gue ngerasa bebas ngelakuin apapun.

   Dulu, gue paling senang main air. Kalo gue pengen berenang tapi gak ada yang nganterin. Gue langsung nyari ember besar trus diisi air. Gue berenang disitu. Untuk ukuran gue saat bocah sih cukup, kalo sekarang? Haha.

   Dulu, gue juga paling senang main kemah-kemahan. Saking senangnya, bokap sampe diriin tenda dimana aja, di garasi mobil pernah. Di halaman depan rumah, pernah. Bahkan, di dalam rumah pun pernah. Dulu, tiap pulang sekolah gue jarang banget tidur siang. Tiap denger suara anak kecil lagi main di luar, gue ikutan main. Kadang kita main kelereng, kadang main layangan, kadang main petak umpet, kadang main donal bebek, kadang main masak-masakan, kadang nyari ikan di selokan dan sekarang gue baru tau ikan-ikan yang gue dapat dulu sebagiannya adalah kecebong.

   Dulu, tiap bulan ramadan gue anak paling rajin seantero. Tiap habis berbuka gue ngajak kakak gue tarawihan di masjid sebrang rumah gue. saat itu, karna masih kecil gue shalat tarawih bolong-bolong dan sisanya gue main sama teman-teman. Selesai tarawih, gue kadang ikut tadarusan sampe tengah malam. Tapi gue senang. Tiap habis saur, gue juga kadang-kadang shalat subuh berjamaah di masjid yang kemudian gue lanjutkan dengan acara jogging pagi sama teman-teman.

Sabtu, 31 Januari 2015

Chapter 4: Another Story

Hai warga negara yang berbahagia, hmmm kamu. Iya, kamu. Minggu ini gue dan teman-teman gue telah melaksanakan Try Out Pertama. Gue pengin cerita dikit nih gimana keseharian gue menjelang dan selama berlangsungnya TO pertama, bahkan sesudah TO. Gak seperti siswa tingkat akhir lainnya yang fokus belajar buat TO, gue dengan bandelnya menghabiskan waktu dengan menonton drama korea ‘Pinocchio’. Ibarat drugs,  I’m addicted  to this drama. Crap!

Hal tersebut terjadi 3 hari sebelum pelaksanaan TO I, kakak gue yang pulang dari Malang membawa drama itu kehadapan gue dan nyokap gue. Awalnya, gue menahan diri untuk gak nonton drama itu dulu sampe TO I selesai gue bahkan sudah berjanji pada Adis kalo gue gak bakal nonton drama dulu sebelum TO selesai. Unfortunately, sehabis ngelihat nyokap dan kakak gue asik nonton drama tersebut di ruang tengah, iman gue goyah. Gue masuk ke kamar dan langsung membuka laptop. Gue cari folder bernama ‘Pinocchio’ dengan tangan bergetar dan jantung dagdigdug (njirrr lebay) gue putar episode 6 karna gue cuman pengin liat sekilas serame apasih dramanya ini daaaaaaan “ganteng” itulah yang gue pikirkan saat gue tau pemainnya Si bibir seksi, Lee Jong Suk. Yaudahlah ya, apa mau dikata karna udah terhipnotis gue putar dari episode awal :(
 . Jadilah tiap malam dari hari Jumat (sebelum TO) sampai Jumat (sesudah TO) gue nonton drama itu sambil tiduran di kamar dengan buku pelajaran disamping gue sebagai selingan. Iya, selingan.  

Sabtu, 24 Januari 2015

Chapter 3: Relative or Precious?

      Selamat pagi, siang, sore, dan malam khalayak ramai, khususnya kamu. Iya kamu. Bukan kamu. Ituloh yang dibelakang kamu *apasih*. Gausah ditanya lagi gue nulis postingan kali ini berdasarkan cerita siapa. Siapa lagi kalo bukan pak Rudy (lagi-lagi Pak Rudy).
Minggu ini, tepatnya hari Senin dan Rabu kemarin saat pelajaran fisika, kami telah sampai pada bab Relativitas. As always, beliau menjelaskan apa itu relativitas dan ‘huruf bercampur angka’-nya tersebut di papan tulis dengan beberapa cerita sebagai selingannya yang dibawakan dengan gaya khasnya –standup comedy-. 

     Disini gue gak akan bercerita tentang relativitas dan menghubungkannya dengan kehidupan kita sehari-hari karena pengetahuan gue belum sampe dititik itu. Gue hanya akan mengambil kata dasar dari relativitas untuk dijadikan salah satu topik kali ini. Jadi, kita bahas tentang relatif aja yuk. 


Minggu, 18 Januari 2015

Chapter 2: Don't Think Outside The Box, Think Like There is No Box

          Selamat pagi, siang, sore, malam dimanapun kamu berada. Iya, kamu J.
As usual, gue akan cerita ke elo-elo semua cerita yang lagi-lagi dibawakan oleh guru fisika gue, pak Rudy. Kenapa gue menceritakannya based on his story?. Fyi, guru yang hobi bercerita apapun itu bahkan cerita yang lo bener-bener gak kepikiran dan langsung berfikir "kok bisa ya?" itu ya cuman doi doang yang gue tau di sekolah gue. So, let’s check this out!

    Pada tau kan film 'Upside Down'?. Menceritakan tentang gimana dunia itu dipisahkan berdasarkan status sosial, yang kaya berada di 'atas' dan yang miskin berada di 'bawah'. asli, rasis banget. Untungnya itu cuman film. Tapi, pernah kepikiran gak sih kalo tiba-tiba film tersebut terjadi di kehidupan kita sehari-hari ini? Misalnya dunia 'atas-bawah' ini dibedakan bukan hanya berdasarkan 'kaya-miskin' tapi dari tampang, warna kulit, tinggi badan, berat badan, etc. Rasis abis. Gue yang merasa paling dirugikan dalam kasus ini. HUFT.

    Disamping itu, bukan hanya masalah rasis aja yang jadi problematika hidup ‘atas-bawah’ ini. Misalnya, orang yang jatuh cinta beda dunia, lo tinggal di ‘bawah’ dan pacar lo tinggal di ‘atas’, bayangin deh kepala lo tiap hari dongkak ke atas buat liat doi, gak kasian sama lehernya? L. Kalo hal tersebut berlanjut, bukan Cuma leher sama kepala doang yang sengklek, mata lo juga sengklek, bahkan lo bisa mengidap juling akut. Pacar lo juga gitu, doi tinggal di ‘atas’ juga gak ada enak-enaknya kalo pacaran sama orang ‘bawah’, pasalnya dari point of view doi, doi juga mengalami hal yang serupa dengan yang lo rasakan. Sengklek dan juling L.

Jumat, 09 Januari 2015

Chapter 1: Prolog Awal Tahun


whoaaaaaaa!!!! It’s been a very long time since my last posting on 2014. Well, this is my first posting on 2015. Happy New Year everyone!!! xixixixi 

Senin, 5 Januari 2015. Hari pertama masuk sekolah di semester 2 di awal tahun 2015 setelah liburan panjang yang (mungkin) akan sangat dirindukan. Well, hari pertama memang selalu menjadi hari terberat untuk merelakan. Merelakan liburan yang sudah pergi misalnya, atau merelakan kasur yang tidak ingin ditinggal sendirian tiap pagi, merelakan jam tidur yang akan berkurang setelah liburan, merelakan waktu santai yang diam-diam menghilang. It’s all about merelakan. By the way, tahun ini adalah tahun terakhir gue menjadi anak SMA dan inilah saat-saat dimana gue harus menghabiskan waktu gue sebagai anak SMA selayaknya anak SMA tingkat akhir lainnya.

Nah, salah dua dari sekian masalah yang dihadapi anak SMA tingkat akhir adalah Ujian Nasional dan Perkuliahan. Jujur, kalo udah masalah kuliah-kuliah-an begini gue galau maksimal. Terlalu banyak pikiran yang memenuhi otak gue sampe tidur pun kebawa mimpi (boong deng). Yang membuat gue gelisah adalah beberapa pertanyaan yang selalu menghantui gue seperti, masuk manakah gue setelah lulus SMA nanti? Mau jadi apa gue setelah lulus SMA nanti? Jurusan apa yang bakal gue ambil setelah lulus SMA nanti? Univeritas mana yang mau menampung gue setelah gue lulus SMA nanti? Dan yang bikin gue galau sampe mau nangis tiap mikirinnya adalah ‘Sanggupkah gue tinggal jauh dari orangtua kalo seandainya setelah lulus SMA nanti Tuhan mengijinkan gue kuliah di kampus yang gue inginkan?’. Huft.